Direktur Jendral (Dirjen) Perhubungan Darat Kementrian
Perhubungan (Kemenhub) RI, Pudji Hartanto Iskandar bersama Asda III dan Kepala
Dinas Perhubungan (Kadishub) Kota Bekasi, di halaman kantor Pemerintahan Kota
(Pemkot) Bekasi, Jalan Jenderal Ahmad Yani, Bekasi Selatan, Kota Bekasi, Seniin
(15/5) kemarin, meresmikan peluncuran angkutan kota (angkot) ber-AC di Kota
Bekasi.
Dengan didampingi Kadishub Kota Bekasi, Yayan Yuliana,
S, Sos., dan dihadiri oleh Dirjen Perhubungan Darat Kemenhub RI, berserta
jajarannya,jajaran Dinas Perhubungan Kota Bekasi, Pemilik dan Pengusaha
Angkot, Dadang HIdayat, secara resmi membuka acara tersebut sekaligus
melakukan pengguntingan pita secara bersamaan dengan Direktur Perhubungan
Darat, Pudji Hartanto Iskandar.
Dalam sambutannya, Pudji mengatakan bahwa angkot harus dapat
bertransformasi guna memberikan fasilitas yang tidak kalah nyaman dengan
transportasi online. Selain itu angkot AC ini dapat menunjang daya saing dengan
moda transportasi lainnya sekarang ini.
Menurutnya, keberadaan angkot ber-AC di Kota Bekasi
ini memang merupakan inisiatif dari pemilik angkot yang bernama Haiva Rosi dam
mengaku tertantang menjadikan angkot miliknya ber-AC dengan biaya modifikasi
estimasi sebesar 15 juta Rupiah.
Sejauh ini angkot dengan AC di Kota Bekasi ini merupakan
satu-satunya yang ada dan perlu diketahui trayek angkot 02 ini yaitu Pondok
Gede-Terminal Bekasi. Tarif angkot ber-AC ini masih mengikuti tarif yang sama
dengan angkot pada umumnya, karena sekarang ini Dirjen Transportasi Darat dan
Pemilik angkot serta Pemkot Bekasi belum merumuskan besaran yang akan dikenakan
penumpang,
Puji juga menjelaskan bahwa angkot ber-AC ini
merupakan pilot project dan nantinya akan dirumuskan mengenai tarifnya. Tetapi
berdasarkan Peraturan Menteri No 25 Tahun 2015 mengenai standar pelayanan
minimum angkot, bahwa pada tahun 2018 nanti angkot sudah harus memiliki AC.
Senada denga dirjen, Kadishub Kota Bekasi, Yayan
Yuliana, S.Sos, di temui usai peresmiankepada Koran POTENSI menjelaskan
bahwa penambahan AC pada angkot merupakan peningkatan pelayanan transposrtasi yang
aman dan nyaman kepada masyarakat Kota Bekasi. Angkot itu tidak mempunyai AC,
maka kita tambah dengan fasilitas ber-AC, seperti di sampaikan oleh Pak Dirjen
tadi, tidak ada perubahan tariff, mudah-mudahan ini bukan hanya cukup di
sini saja, tetapi angkot yang lainnya juga mengikuti. Niatnya adalah memberikan
contoh.
“Nah, nanti mudah-mudahan angkot yang lain juga mengikuti,
sesuai acuan Permenhub no 29, yang mewajibkan setiap angkot memakai AC. Namanya
angkutan umum, bukan hanya bis saja. Tetapi bis rata-rata memakai AC semua, dan
ada juga bis yang belum memakai AC, tetapi rata-rata kalau mencari kenyamanaan
pasti mencari yang ber-AC. Maka dari itu, kita berfikir kalau angkot kita
pakaikan AC, kan lebih bagus dan nyaman kepada penumpang,” ujarnya.
Tambahnya lagi, kita akan mencoba mengundang para pengusaha
angkot, termasuk dari K01A yang kemarin juga kita undang, akan kita himbau
untuk menggunakan AC. “Kalau K01A ini kan lebih bagus pakai AC, dan selama ini
kan dia nggak pakai AC,” harapnya.
Baca juga
Menurut Yayan, jumlah angkot di Kota Bekasi hampir
tiga ribu limaratus unit, dan melayani kurang lebih tiga puluh empat terayek,
sehingga memerlukan penanganaan khusus, dalam artian begini, dengan
banyaknya angkot, kemudian istilahnya saat ini kita ada pemberlakuan radikalisasi
di terayek, nah itu juga kan kita harus perhitungkan penataannya, sebab
jaringan jalan kita kan tidak bertambah, sementara kendaraan makin banyak, nah
mungkin kedepannya kita akan menghitung berapa banyak sih angkot-angkot
sekarang di Kota Bekasi ?
“Kasihannya angkot itu banyak yang kembang kempis, dalam
artian,, mungkin dia punya angkot, tapi rejekinya nggak seberapa, kita akan
mencoba mengundang pemilik-pemilik angkot dan kita coba doronglah, memang
bukan berarti kita ada penekanaan atau yang lainnya, tapi kita menghimbau lebih
bagus pakai AC, agar penumpang lebih merasa nyaman, sehingga mereka lebih
memilih naik angkot dari pada menggunakan kendaraan pribadi, selain nyaman juga
irit, tutur Yayan.
Masih menurut Yayan, sampai saat ini subsidi langsung yang
diperuntukan bagi angkot belum dan sedang dibicarakan kususnya untuk
angkot ber-AC. Meski demikan, lanjut yayan, sebagaimana dikatakan Dirjen tadi,
taripnya masih belum ada penyesuaikan, jadi untuk hari ini masih tetap
sama meskipun itu ada AC nya.
“Belum ada penyesuaiyan naik sebab untuk menaikkan tarif pun
kita tidak mau sembarangan, kita memperhitungkan dulu. dan kita kaji dulu. Ya
pasti ada sangsi. tapi kan ada masa teransisi, dan masa teransisi tersebut juga
kita liat perkembangannya seperti apa, kita kan belum tau mengenai sangsinya,
nanti penetapan sangsi itu dari pusat karna kalau kita mah mengikuti sesuai
aturan yang ada,” terang Yayan.
“Jangankan untuk memasang AC, mungkin untuk mendapatkan
setoran setiap hari saja udah bingung, apa lgi untuk yang lain nya. Justeru itu
makanya saya bilang, sekarang kalau berbicara pengusaha angkot sudah kembang
kempis dia masih bisa untuk bertahan aja itu sudah bagus, dikarnakan ketatnya
persaingan dengan Grep, Gojek, Uber, segala macemnya itu,” pungkasnya
(tvh)
(tvh)


0 komentar:
Post a Comment