![]() |
| Apel Guru Garis Depan |
Jakarta, Libas News - Kepala
Badan Kepegawaian Negara (BKN) Bima Haria Wibisana mengusulkan agar guru dan
bidan tidak perlu berstatus PNS tapi cukup sebagai Pegawai Pemerintah dengan
Perjanjian Kerja (P3K). Usulan ini diajukan karena perilaku guru dan bidan yang
sering meminta pindah tugas begitu diangkat Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS)
atau Pegawai Negeri Sipil (PNS).
Ada 3 (tiga) hal utama yang menjadi bahan pertimbangan
wacana tersebut, jelas Bima, yakni banyaknya guru/bidan yang mengajukan mutasi
ke daerah lain setelah diangkat menjadi CPNS/PNS, perlu adanya langkah
strategis untuk meningkatkan kualitas pendidikan/kesehatan, dan untuk
menghindari terulangnya fenomena adanya beberapa Kepala Daerah yang
menolak CPNS formasi guru garis depan (GGD) seperti saat ini.
“Perilaku guru dan bidan yang sering meminta pindah tugas begitu
diangkat CPNS/PNS membuat penyebaran dua formasi jabatan tersebut tidak merata.
Padahal pengangkatan guru/bidan terutama di daerah 3T (terdepan, terluar dan
tertinggal) merupakan kebijakan afirmasi Pemerintah untuk memajukan kualitas
pendidikan secara merata di Indonesia,” kata Bima Haria di Jakarta, akhir pekan
lalu.
Dengan berstatus P3K, Kepala BKN Bima Haria Wibisana meyakini,
penempatan bidan dan guru akan sesuai dengan kontrak yang ditandatangani.
Sementara perpanjangan perjanjian kerja kedua jabatan itu didasarkan pada
evaluasi kinerja yang bersangkutan.
Perlu
Jaga Komitmen
Sebelumnya
saat memberikan arahan pada penandatanganan 2117 SK CPNS GGD, di Jakarta, pekan
lalu, Kepala BKN Bima Haria Wibisana juga mengingatkan kepada GGD yang telah
diangkat sebagai CPNS agar tidak pindah dari daerah tempat penugasan asal.
“Komitmen ini perlu dijaga agar tujuan kebijakan afirmasi
pemerintah dalam memajukan kualitas pendidikan bangsa melalui penempatan guru
PNS ke daerah terdepan, terluar, dan tertinggal dapat tercapai,” tegas Bima
Haria.
Kepala BKN juga menyinggung data dari Kementerian Pendidikan dan
Kebudayaan (Kemendikbud), yang menyebutkan rasio guru dan murid saat ini sudah
bagus, namun masih kurang dalam pendistribusiannya.
“Ada beberapa daerah yang mengeluhkan kekurangan guru dan
terlalu banyak guru IPS. Ini mismatch yang
perlu dibenahi ke depannya,” ujar Bima Haria (*)


0 komentar:
Post a Comment