Bangko, Libas News - Ada yang menarik saat
Bupati Merangin H Al Haris melakukan perjalanan pejabat tidur di dusun
(Pertisun) di Desa Pulau Bayur Kecamatan Pamenang Selatan.
Di desa yang berbatasan
dengan Kabupaten Sarolangun itu, bupati bersama warga menemukan goa. Belakangan
diketahui goa itu bernama Goa Benteng. Untuk sampai ke goa tersebut memang
tidak mudah, karena harus berjalan merambat.
Bupati dan rombongan
berjalan merambat meniti tumpukan batu-batu besar hingga sampai ke puncak bukit
batu. Di atas bukit batu itu, indah betul pemandangannya, dibawahnya ada sungai
Batang Tembesi yang mengalir deras.
Di atas bukit batu itu
pula terdapat mulut goa. ‘’Batu-batu di goa ini sangat beda, seperti pohon
kayu yang sudah membatu.
Goa ini masih sangat alami dan hanya beberapa warga saja yang pernah dan berani
masuk ke goa ini,’’jelas Bupati.
Meskipun pada pagi hari
itu kondisi cuaca di Desa Pulau Bayur turun hujan dan batu-batunya sangat
licin, namun bupati sangat bersemangat bisa sampai ke goa yang kabarnya di
dalamnya banyak terdapat kelelawar dan burung layang-layang.
Saat sampai di bibir Goa
Benteng itu, bupati sempat masuk sekitar dua meter ke mulut goa, namun kemudian
urung melanjutkan perjalanannya. Mengapa? Sebab untuk bisa masuk lebih dalam ke
goa itu, harus melewati pintu sumur.
Pintu sumur itu dalamnya
sekitar 12 meter, bila sudah sampai dasar pintu itu baru jalan masuk ke goa itu
datar. ‘’Kita tidak membawa peralatan seperti tali untuk turun dan
penerangan,’’terang Bupati.
Lain kali sambung
bupati, kita datang lagi dengan peralatan yang lengkap, termasuk tabung
oksigen, karena di dalam goa itu sangat gelap dan lembab. Kabarnya di dalam goa
juga terdapat sungai kecil yang mengalir.
Sedangkan menurut Lukman
salah seorang warga, Goa Benteng itu dulunya tempat persembunyian warga Desa
Pulau Bayur saat diserang Tentara Belanda dengan peralatan perang yang lengkap.
‘’Warga dengan
mengendap-endap masuk bersembunyi di goa ini. Saat masuk ke goa ini dulu warga
membawa berbagai barang berharga miliknya. Jadi di dalam goa ini banyak
terdapat harta berharaga milik warga yang disimpan,’’jelas Lukman.
Pernah lanjut Lukman, beberapa
tahun lalu warga menemukan sepucuk senjata larang pendek di bibir goa. Namun
sayang, sampai sekarang tidak diketahui secara pasti siapa yang menyimpan dan
memegang senjata tersebut.(teguh/humas)


0 komentar:
Post a Comment